Design a site like this with WordPress.com
Mulakan

AKHLAK ANTARA TABIAT DAN USAHA

AKHLAK ANTARA TABIAT DAN USAHA 🍃

Rosulullah ﷺ pernah berkata kepada salah seorang shohabat beliau yaitu Al-Asyaj Abd Al-Qois rodhiyallahu ‘anhu,

إن فيك خصلتين يحبهما الله : الحلم و الأناة قال : يا رسول الله  أهما خلقان تخلقت بهما أم جبلني الله عليهما ؟ قال : بل الله جبلك عليهما فقال : الحمد لله الذي جبلني على خلقين يحبهما الله ورسوله 

“Sesungguhnya pada dirimu ada dua perangai yang dicintai Allah yaitu “al-hilm” (mengendalikan diri ketika marah) dan “al-anah” (tidak tergesa-gesa). 

Dia berkata, “Wahai Rosulullah, apakah dua perangai itu karena aku yang membentuknya ataukah Allah yang telah menjadikannya sebagai tabiat?” 

Beliau ﷺ bersabda, “Allah yang menjadikannya bagimu sebagai tabiat.” 

Dia berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah mengaruniakan kepadaku dua perangai yang dicintai Allah dan Rosul-Nya.” 

(HR. Abu Dawud 5225)

Faedah Hadits:

1). Akhlak yang baik termasuk perkara yang mendatangkan kecintaan Allah. 

Rosulullah ﷺ mengatakan, “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. At-Tirmidzi 1162)

2). Al-hilm dan al-anah dua perangai utama yang dicintai Allah yang semestinya setiap kita berhias dengannya.

3). Cepat marah dan suka tergesa-gesa perangai yang dibenci Allah. 

Rosulullah ﷺ mengatakan, “Jangan marah” dan “Tergesa-gesa dari syaithon”.

4). Para ulama mengatakan akhlak terpuji ada yang berasal dari tabiat dan ada juga yang diusahakan seseorang untuk bertabiat dengannya.

5). Baik tabiat maupun usaha keduanya sama-sama terpuji dan sama-sama utama. Meski yang tabiat lebih baik keadaannya dari sisi tidak membutuhkan lagi usaha karena Allah telah mengaruniakannya.

6). Di sana ada tuntutan siapa yang tidak baik perangainya hendaklah dia membiasakan diri agar mempunyai akhlak yang terpuji.

7). Bersyukur kepada Allah seraya mengucapkan alhamdulillah atas segala karunia yang Allah berikan.

8). Lebih mengutamakan kecintaan Allah dan Rosul-Nya ﷺ daripada kecintaan dan keridhoan seluruh manusia.

9). Tidak ada kelaziman orang yang mencintai Allah dan Rosul-Nya ﷺ maka dicintai Allah dan Rosul-Nya ﷺ. Tetapi orang yang dicintai Allah sudah barang tentu Allah mencintainya. Sebab itu Al-Hasan Al-Bashri berkata, “Timbangannya bukan engkau mencintai tetapi bagaimana agar engkau dicintai.”

10). Keutamaan shohabat Al-Asyaj Abd Al-Qois.

Tinggalkan Jawapan

Masukkan butiran anda dibawah atau klik ikon untuk log masuk akaun:

WordPress.com Logo

Anda sedang menulis komen melalui akaun WordPress.com anda. Log Out /  Tukar )

Facebook photo

Anda sedang menulis komen melalui akaun Facebook anda. Log Out /  Tukar )

Connecting to %s

%d bloggers like this: